Aku dan Malamku
Pernah terlintaskah dalam pikiran? bahkan hati? mencintai seorang sahabat yang bisa di bilang sangat dekat dapat menyebabkan suara hati mengecil menuruti apa ego yang ada dalam hati bahwa kita tidak lebih dari seorang sahabat..Malamku berbeda dari malam biasanya, sekarang aku lebih menginginkan malamku di penuhi oleh ribuan pesan dari dia yang tidak tau tentang sebuah perasaan terdalam ini. Aku tidak ingin berlebihan aku menganggapnya ini sebuah kebiasaan untuk lebih menyenangkan perasaanku. :)
Aku tau rasaku sangat salah, teramat salah. Aku mengakui aku tidak lebih dari seorang pecundang yang ingin di cintai tanpa meminta kembalinya perasaanku secara utuh, aku ikhlas.
Terkadang menjadi orang yang merelakan menyakitkan yah? aku tak berharap apa-apa aku hanya ingin kamu yang candanya selalu menghiasi hari yang sudah aku lewati. Pertanyaan konyol yang sering aku lontarkan adalah sebuah ilusi tentang bagaimana kita menjaga komunikasi tanpa melibatkan perasaan? aku memang manusia yang penuh perasaan.
Malamku, ketika seseorang tidak bisa memberikan aku kebahagiaan yang melebihi kehangatan senja atau mungkin teriknya siang? aku memilihmu sebagai penghangatku di kala malam dan penyejukku di kala terik.
Bagaimana kamu? masih baik-baik saja dengannya atau makin asik denganku? selamat bersenang-senang dalam sebuah ilusi yang kita ciptakan.