Apa itu Child Grooming?
Hallo udah lama ga ketemu aku di blog ini, kangen ga? Xixixi pasti kangen dong..
Ya kan ya kan 🤣🤣🤣
Sesuai judulnya kali ini kita bakalan bahas tentang apa itu child grooming, sebelum kesana mari kita samakan konsep dalam memahami child grooming. Dari beberapa sumber yang aku baca child grooming adalah hal yang tidak terpuji yang di lakukan oleh orang dewasa terhadap anak di bawah umur dengan cara kekerasan seksual.
Ternyata dalam dunia anak ada istilah online grooming, apa itu? Menurut artikel unala.net online grooming mengacu pada penggunaan internet atau teknologi digital lainnya untuk membangun atau membina hubungan dengan anak di bawah usia 18 tahun untuk memfasilitasi baik interaksi seksual non-kontak (online) atau kontak (offline) dengan anak tersebut dengan melibatkan manipulasi secara psikologis dengan maksud untuk membuat anak mau mengikuti segala perintah yang diberikan si pelaku.
Lalu apa sih yang di lakukan oleh pelaku child grooming ini?
1. Memanipulasi keadaan.
Bisa kita ketahui anak usia di bawah 18 paling gampang terpengaruhi dalam segi psikologisnya, jangankan anak-anak bahkan orang tua pun bisa di pengaruhi dengan mudahnya oleh diskon xixixi. Pelaku child grooming ini mempengaruhi perasaan anak dimana saat perasaan anak yang tidak stabil ini di pakai untuk mengelabuhi pandangan anak terhadap pelaku, pelaku memberikan perhatian berlebih terhadap anak sehingga anak nantinya merasa di perhatikan. Tidak hanya perhatian tapi pelaku juga memberikan beberapa rewards terhadap anak dimana kondisi seperti ini anak menjadi gampang untuk di iming-iming.
2. Ketergantungan Korban Terhadap Pelaku
Dimana kondisi take and give dalam suatu hubungan itu pasti ada. Disaat pelaku memberikan sesuatu terhadap anak pasti ada beberapa hal yang diminta oleh pelaku terhadap korban. Bahayanya korban merasa hal ini menjadi suatu yang benar karena pelaku memberikan rasa kepercayaan dan keamanan dari hal manipulatif yang ia lakukan sebelumnya, sehingga anak menjadi ketergantungan. Akhirnya memberikan apaa yang di inginkan oleh pelaku.
Siapa aja yang bisa jadi pelaku dalam aksi child grooming ini?
Semua orang bisa aja jadi pelaku child grooming, yaitu disaat orang dewasa ingin mempunyai hal yang menjadi hiburannya dengan mempelihara anak-anak dalam konteks seksual. Ga beda jauh sama pedofilia. Ga hanya orang jauh yang tidak di kenal, bisa jadi orang terdekat kita adalah pelaku dari child grooming ini.
Lalu jika pernah jadi korban atau ada korban di sekitar kita, kita harus apa?
1. Jangan diskriminasi korban
Banyak nih di antara kita yang masih punya sociality yang kurang bagus dalam menanggapi hal yang berbeda di adat istiadat kita. Dalam hal ini aku memohon dengan sangat jangan diskriminasi atau membedakan korban dengan anak yang lainnya, sebagai anak yang polos beberapa hal yang terjadi memang masih sulit di terima oleh korban bahkan mungkin ga percaya kalau pernah jadi korban.
2. Jangan menghakimi korban dan jadilah sandaran baru dalam hal mendengar kan perasaannya.
Seperti yang aku jelaskan di atas, anak polos itu tidak tau kalau sebenernya ia adalah korban dari sebuah kejahatan yang di lakukan orang dewasa yang tidak waras. Sebagai orang dewasa yang waras melihat kondisi seperti inj adalah tidak menghakimi dan menjudge korban, sebaliknya korban harus di tanya prosesnya kenapa bisa sampai di posisi seperti itu. Karna sesungguhnya anak itu butuh tempat untuk bersandar namun salah menemukan tempatnya.
Sampai sini sudah paham kan tentang pelaku dan korban dari child grooming?
Selanjutnya kita bahas gimana sih cara supaya anak, kaka, adik, saudara kita jangan sampai menjadi korban child grooming?
1. Jangan pernah abai dengan cerita anak
Pasti banyak nih di sini yang ngerasa orang tua ga punya waktu karna sibuk kerja. Heyssss parents!!! Tempat ngoceh terbaik anak anak adalah kepada orang tuanya, kalau kita sebagai orang tua saja tidak mau mendengarkan bagaimana kita tau apa yang di lakukan, dikerjakan dan sudut pandang anak.
2. Ajak anak untuk mengerti batasan dan aturan dalam berkenalan dengan orang.
Ternyata penting banget lho orang tua mengajarkan pendidikan seksual kepada anak. Contohnya ajarkan anak untuk mengetahui hal apa saja yang bisa di lihat orang lain termasuk ayah bundanya di badannya. Seperti di ajarkan jika hanya kepala, tangan, dan kaki yang boleh di lihat orang lain. Sedangkan bagian tubuh yang tertutup baju tidak boleh terlihat dan jika ada yang menyentuhnya ajarkan anak untuk berteriak dan minta anak untuk bercerita.
3. Ajarkan kehati-hatian anak pada orang asing.
Pernah ga sih di antara kita denger "ih anaknya baik banget sama siapa aja mau". Nah menurut aku hal ini malah jadi boomerang bagi orang tua, anak nantinya berpikir "oh kalau jalan sama orang dewasa gapapa". Baiknya sebagai orang tua adalah mengajarkan anak untuk tidak menerima apapun dari orang asing, jikapun terpaksa ajarkan anak untuk bercerita hal apa yang di berikan oleh orang asing tersebut dan ajak anak untuk menanyakan alasan pemberian yang ia dapat.
Oke gais aku rasa cukup sekian bahasan tentang child grooming ini, aku sebagai penulis juga masih banyak belajar tentang hal-hal seperti ini dan minta maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan... Untuk itu, buat temen-temen yang baca ini yuk kita coba sharing hasil sudut pandang kalian masing-masing. Tinggal tulis di kolom komentar yaaa!
Terimakasih yang udah baca, aku sayang kalian😘 and see you next artikel😋
Comments
Post a Comment