Senduku.

Akhir-akhir ini aku berpikir, mencerna bahwa beberapa kata memang harus di ungkapkan tapi lebih baik di simpan dengan rapih di langit ke tujuh tanpa seseorang pun tau.


Bahwasannya aku yang memikirkan mu belum tentu kamu turut serta memikirkanku bahkan pernah kah kamu terlintas lagi memikirkan ku?
Memoriku mengingat kita dulu, caramu yang membuat muka gigih dan pekerja keras menjadi sosok yang penyayang manja di hadapanku dan hanya untukku.

Kamu, sebuah alasan kenapa aku menjadi sosok wanita yang sekarang. Kamu memperlakukanku sebagai teman di lingkunganmu namun beberapa saat ketika kita berdua kamu memperlakukanku sebagai ratumu. Namun sayang, kamu kini menjadi orang yang bersikap dingin kaku dan kembali menjadi orang asing untukku.

Kamu tau? Setelah kamu pergi yang ada di pikiranku hanya ingin kembali kepadamu. Tapi, melihat responmu yang sudah muak kepadaku meyakinkanku bahwa kamu memang pantas untuk aku lupakan.

Bagaimana bisa aku mencintai kamu yang hatinya sudah bukan milikku? Apabisa kita kembali? Kita ulang dari awal? Dari sejak pertemuan kita yang indah yang membuatku kagum kepadamu?

Kalaupun bisa mungkin hanya inginku, bukan inginmu. Aku memang salah meninggalkan seseorang yang baiknya melebihi malaikat, aku terlalu takut mengambil resiko jika nantinya tak di restui orang tua.

Bayanganmu semakin hari semakin melekat dan semakin susah untukku lupakan. Kamu yang dulu bak seorang kakak untukku sehingga melindungi aku yang kala itu terluka, mengobati luka hingga akhirnya sembuh.

Patah hatiku terlalu hebat ketika tidak lagi bersamamu. Namun sudikah kamu kembali dan merangkai lagi?

Comments

Baca ini juga yuk..

Aku dan Malamku

Apa itu Child Grooming?