Malamku.

Lamunanku semakin tegas tertuju padamu. Kamu tidak perlu tau bagaimana perasaan aku, yang kamu harus tau aku selalu ada buat kamu saat kamu susah.

Kadang menjadi pecundang memang melelahkan, tapi kalau aku jadi pemberani bagaimana kita? Masih bisa seakrab ini kah? Aku rasa tidak, mungkin malah perasaanmu kepadaku menjadi hilang lalu pergi hilang di telan bumi.

Malamku, aku tau aku salah menyimpan ini. Tapi apa aku sanggup melihat responmu ketika ku katakan sesuatu itu? Katakan! Aku tidak mau lagi menjadi orang pecundang seperti ini. Aku mau kita! Aku mau kamu! Walau kurasa aku terlalu egois.

Aku ga siap terima kenyataan kalau rasaku tak sama dengan rasamu. Aku juga ga siap kalau nantinya aku kehilangan lagi. Aku tau rasanya kehilangan, maka dari itu aku ga mau kamu tau perasaan aku.

Aku mencintaimu tanpa alasan, tanpa perantara, dan tanpa bicara. Kamu kira aku mau seperti ini? Jelas, TIDAK. Aku salah terlalu main aman, tapi kalau ga seperti ini apa kamu masih menerima? Layaknya biasa saja?

Beberapa kata yang ingin ku sampaikan sungguh mustahil untuk kita yang sering bercanda ini. Katamu serius itu melelahkan, tapi apa harus aku bercanda terus?

Aku ga mau berlebihan, aku ingin serius tapi tanpa membuat seorang pun menganggap aku bodoh pada perasaanku. Aku salah, atau aku pecundang?

Comments

Baca ini juga yuk..

Aku dan Malamku

Apa itu Child Grooming?

Senduku.