Teruntuk Kamu Yang Mendambaku
Terimakasih sudah menjadi orang yang begitu hebat dalam hidupku bertahan walau kurasa pertahananku lemah.
Aku terlalu lemah dalam memilih kenangan mana yang aku simpan dan masih ku kenang. Maaf, aku ga bisa menjadi orang yang kamu damba..
Hatiku masih tertahan oleh kenangan di masalalu, aku bisa saja menerimamu dalam keadaan apapun. Namun sayang, aku tidak bisa menjadi apa yang kamu dambakan. Aku tau aku ini penakut untuk mengusir sejuta kenanganku bersamanya. Aku hanya ingin lebih bisa menerima seseorang secara baik bukan menjadikan orang sebagai pelarianku.
Kamu terlalu baik untukku yang masih saja tertahan kenangan. Aku terlalu bodoh namun aku juga terlalu takut jika aku bersamamu maka kamu akan ku jadikan sebagai pelarianku.
Lebih parah mana? Mencintai tapi hati masih tertahan orang lain atau meninggalkan hingga hati belajar ikhlas secara keseluruhan.
Untukmu yang mendambaku, aku tau ini tidak adil untukmu. Sebuah keegoisanku memaksaku untuk tidak berpihak padamu egoku memaksa untuk aku tetap sendiri dalam sunyinya malam dan bisingnya siang.
Aku tak ingin menyakiti siapa-siapa trauma di masalaluku menghantui. Bagaimana bisa aku menjadi salah satu kehancuran mu? Sedangkan banyak sekali bunga yang lebih indah di banding bunga di tamanku.
Aku pemilih bukan berarti aku tak suka, aku pemilih sebagai wujudku yang ingin mempunyai masa depan yang lebih baik.
Terimakasih untuk kamu, walau aku rasa kamu terlalu indah untuk sendiri.
Comments
Post a Comment