Sebuah Pemantasan Diri.

Bagaimana caranya agar kita berdua sebanding? Aku sadar sebuah pemantasan diri yang ku lakukan belum maksimal. Tapi, dalam tahap ini aku terus berusahan menjadi orang yang pantas.

Aku lelah, tapi aku terus berjuang. Namun apakah perjuanganku pantas untukmu? Kamu yang senyumnya selalu ku rindukan.

Katanya sebuah perasaan cinta itu seperti orang buta yah? Tapi walaupun sebuta apapun bukankah lebih baik untuk memantaskan diri?

Aku selalu sadar, kita tak setara drajatmu jauh di atasku. Namun apakah ada yang salah dari sebuah perasaan ini?

Perasaan ini tak salah, yang salah adalah logikaku yang tak mampu memasuki akal sehatnya dengan baik. Bagaimana bisa otak ini setuju ketika jatuh pilihanku terhadapmu?

Padahal resiko yang di tanggung dalam pilihan ini ada banyak sekali. Tetapi, hati dan otakku kompak untuk melawan. Sekalipun aku tidak memintanya untuk setuju.

Aku ingin mencintai sewajarnya, tanpa sebuah kecemasan yang mendalam pada hari-hari yang akan di lalui. Bukan kah hari ini untuk di jalani, dan hari esok untuk di persiapkan?

Kalau kamu tanya seberapa siap aku menahan resiko yang nantinya akan muncul? Maka kan ku jawab, "aku siap jika nyatanya memang kamu pantas untuk ku perjuangkan".

Cinta ini buta, sehingga lupa arah untuk memantaskannya.

Comments

Baca ini juga yuk..

Aku dan Malamku

Apa itu Child Grooming?

Senduku.